BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa nifas adalah masa dimulai
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan
(Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari, 2000:122). Masa Nifas (puerpurium) adalah masa pulihnya
kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali
seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2001:115)
Selama hamil, terjadi
perubahan pada sistem tubuh wanita, diantaranya terjadi perubahan pada sistem
reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem musculoskeletal,
sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem hematologi, dan perubahan pada
tanda-tanda vital. Pada masa postpartum, perubahan-perubahan tersebut akan
kembali menjadi seperti saat sebelum hamil. Dalam makalah ini, saya akan
membahas perubahan hematology pada masa nifas.
1.2
Tujuan
a. Agar pembaca mengetahui perubahan yang
terjadi pada masa nifas
b. Agar pembaca mampu melaksanakan asuhan
kebidanan pada klien dalam masa
nifas.
nifas.
c. Agar menambah wawasan para pembaca
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Isi
Pada minggu-minggu
terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan
darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen dan plasma
akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas
sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah.
Leukositosis
adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000 semasa
persalinan, akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama dari masa post
partum. Jumlah sel-sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi lebih tinggi
sampai 25.000 atau 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut
mengalami persalinan lama. Jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit akan sangat
bervariasi pada awal-awal masa nifas sebagai akibat dari volume darah, volume
plasma dan tingkat volume sel darah yang berubah-ubah (Varney, 2004:256).
Tingkatan ini
dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi dari wanita tersebut. Jika hematokrit
pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi
daripada saat memasuki persalinan awal, maka pasien dianggap telah kehilangan
darah yang cukup banyak. Titik 2 persen kurang lebih sama dengan kehilangan
darah 500 ml darah.
Penurunan volume
dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan
hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 post partum dan akan normal dalam
4-5 minggu post partum. Jumlah
kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml, minggu pertama
post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas berkisar 500 ml.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pada masa postpartum akan
terjadi perubahan pada sistem tubuh wanita seperti sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem
perkemihan, sistem musculoskeletal, sistem endokrin, sistem kardiovaskuler,
sistem hematologi, dan perubahan pada tanda-tanda vital yang akan kembali
menjadi seperti saat sebelum hamil.
Leukositosis adalah
meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000 semasa
persalinan, akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama dari masa post
partum. Jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit akan sangat bervariasi pada
awal-awal masa nifas sebagai akibat dari volume darah, volume plasma dan
tingkat volume sel darah yang berubah-ubah.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan
Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum).
Jakarta : Trans Info Media.
Kuliahbidan.
2008. Perubahan dalam Masa Nifas.
kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/19/perubahan-dalam-masa-nifas/
http://midwivesari.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment