Monday, December 10, 2012

Perubahan Sistem Hematology dalam Masa Puerpurium


BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari, 2000:122). Masa Nifas (puerpurium) adalah masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2001:115)
Selama hamil, terjadi perubahan pada sistem tubuh wanita, diantaranya terjadi perubahan pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem musculoskeletal, sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem hematologi, dan perubahan pada tanda-tanda vital. Pada masa postpartum, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi seperti saat sebelum hamil. Dalam makalah ini, saya akan membahas perubahan hematology pada masa nifas.


1.2  Tujuan
a.      Agar pembaca mengetahui perubahan yang terjadi pada masa nifas
b.      Agar pembaca mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada klien dalam  masa
   nifas.
c.      Agar menambah wawasan para pembaca



BAB II
TINJAUAN TEORI



2.1  Isi
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah.
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000 semasa persalinan, akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama dari masa post partum. Jumlah sel-sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi lebih tinggi sampai 25.000 atau 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama. Jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit akan sangat bervariasi pada awal-awal masa nifas sebagai akibat dari volume darah, volume plasma dan tingkat volume sel darah yang berubah-ubah (Varney, 2004:256).
Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi dari wanita tersebut. Jika hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi daripada saat memasuki persalinan awal, maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup banyak. Titik 2 persen kurang lebih sama dengan kehilangan darah 500 ml darah.
Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 post partum dan akan normal dalam 4-5 minggu post partum.  Jumlah kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml, minggu pertama post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas berkisar 500 ml.
  


BAB III
PENUTUP



3.1  Kesimpulan
Pada masa postpartum akan terjadi perubahan pada sistem tubuh wanita seperti  sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem musculoskeletal, sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem hematologi, dan perubahan pada tanda-tanda vital yang akan kembali menjadi seperti saat sebelum hamil.
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000 semasa persalinan, akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama dari masa post partum. Jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit akan sangat bervariasi pada awal-awal masa nifas sebagai akibat dari volume darah, volume plasma dan tingkat volume sel darah yang berubah-ubah.
  

DAFTAR PUSTAKA


Maryunani, Anik.  2009.  Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum).  Jakarta :  Trans Info Media.

Kuliahbidan. 2008. Perubahan dalam Masa Nifas.  kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/19/perubahan-dalam-masa-nifas/

http://midwivesari.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment